Blog ini dibuat karena kecintaan terhadap keindahan dan keragaman cincin. Cincin bukan hanya sekadar perhiasan, tetapi juga sebuah pernyataan gaya, simbol cinta, atau bahkan kenangan berharga. Dengan blog ini, saya ingin berbagi pengetahuan, inspirasi, dan informasi terkini seputar dunia cincin dengan Anda semua.
Cincinku Pasir Emas merupakan salah satu koleksi cincin yang kami miliki. Bahan Batu Cincin ini kami merupakan hibah dari teman yang pernah bertugas di Kota Palangka Raya adalah sebuah kota sekaligus ibu kota provinsi Kalimantan Tengah, Indonesia.
Jenis Batu Cincin : PASIR EMAS
Batu pasir adalah batuan sedimen yang sebagian besar terdiri dari fragmen pasir , yaitu butiran dengan ukuran berkisar antara 0,0625 hingga 2 milimeter.
Batu Pasir Emas, juga dikenal sebagai Batu Emas atau Kaca Aventurin , adalah kaca buatan. Anda mungkin menemukan bagian-bagian Batu Pasir Emas dengan bercak-bercak pasir yang lebih sedikit, serta bagian-bagian dengan pasir yang lebih pekat.
Batupasir adalah batuan sedimen klastik yang sebagian besar terdiri dari butiran silikat seukuran pasir (0,0625 hingga 2 mm) yang disemen oleh mineral lain. Batupasir mencakup sekitar 20–25% dari seluruh batuan sedimen. Umumnya berupa kuarsa dan feldspar; fragmen litik juga umum ditemukan.
Selain itu, emas juga cenderung tertahan belakang batu besar, celah antara kerikil padat, atau lekukan di dasar sungai. Daerah-daerah ini memperlambat aliran air dan memungkinkan emas untuk mengendap di sana dalam jangka waktu lama.
Pengikat Cincin atau emban dari bahan perak Yogjakarta. Kami pesan ke perajin batu cincin Fajar Akik di Jl. P. Antasari No.33 Kedamaian Bandar Lampung.
Demikianlah pembahasan mengenai koleksi cincin kali ini. Semoga artikel ini bermanfaat dan memberikan inspirasi bagi Anda dalam memilih atau mengoleksi cincin. Terima kasih atas perhatiannya.
Salam interaksi.

0 Komentar